PEMBESARAN IKAN PATIN
JAKARTA
(11/4) - Peluang produk patin Indonesia untuk menguasai pasar global sangat
terbuka luas. Hal tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya ekspor patin
Indonesia ke beberapa negara. Pasalnya pasca penerapan kebijakan proteksi impor
patin, geliat industri patin Indonesia menunjukkan perkembangan yang
menggembirakan. Pada tahun 2016 produksi patin nasional sebesar 437.111 ton.
Meningkat signifikan dari tahun sebelumnya yaitu 339.069 ton. Pada tahun 2018,
KKP menargetkan produksi patin sebesar 604.587 ton.
Selain itu,
kebutuhan patin di mancanegara menunjukkan trend positif, seperti di Tiongkok.
Impor patin di negeri tirai bambu tersebut tumbuh pesat hingga mencapai 34.400
ton per tahun. Angka tersebut disusul oleh Thailand yang mencapai 19.200 ton
per tahunnya.
Pada
permintaan pasar domestik, angka konsumsi ikan patin per kapita cenderung
meningkat tiap tahunnya yakni mencapai 21,9 % terhitung dari tahun 2014 hingga
2017 dengan preferensi produk yang dikonsumsi ikan segar sebanyak 76%, ikan
asing diawetkan 15%.
Di Amerika
Latin, impor ikan patin juga menunjukkan kenaikan hingga 12,3 persen.
Meningkatnya kebutuhan patin di beberapa negara tersebut, merupakan kesadaran
masyarakat dalam memenuhi gizi dan protein. Ini juga dapat dijadikan peluang
bagi Indonesia, untuk menduniakan patin lokal.
Sumber : https://kkp.go.id/artikel/3163-industri-patin-indonesia-rebut-pasar-global
Ikan
patin adalah jenis ikan konsumsi air tawar yang sangat digemari di Indonesia.
Ikan ini masuk ke dalam kelompok ikan berkumis yang mudah untuk dibudidayakan
dalam berbagai jenis kolam. Misalkan
kolam irigasi, kolam tadah hujan, dan kolam rawa non-pasang surut. Belakangan
telah dikembangkan untuk kolam terpal dan kolam tembok. Budidaya
ikan patin yang dikembangkan di Indonesia adalah jenis ikan patin siam atau
disebut juga Pangasius Hipophthalamus. Ikan
patin juga digolongkan sebagai catfish karena perilaku yang dimilikinya. Ikan
lain yang memiliki golongan yang sama (catfish) adalah ikan lele yang sering
kita jumpai di pasaran. Kedua ikan tersebut merupakan ikan yang nocturnal atau
aktif di malam hari. Jadi
bila anda pernah melakukan budidaya ikan lele, maka tidak akan mengalami
kesulitan untuk melakukan budidaya ikan patin ini. Yang membuat ikan patin
lebih menguntungkan adalah nilai jual yang lebih baik dari ikan lele.
Ikan
patin ini memiliki postur tubuh yang panjang berwarna perak keputihan. Pada
bagian punggung ikan berwarna kebiru-biruan agak gelap. Panjang ikan ini bisa
mencapai 1.2m, merupakan salah satu ikan air tawar berpostur besar. Namun
untuk mencapai panjang maksimal akan memakan waktu yang lama, hingga akan
kehilangan nilai ekonomis ikan. Umur ikan patin yang ideal untuk pasar
Indonesia adalah sekitar 4 sampai 5 bulan dengan bobot sekitar 500 gram sampai
1 kg per ekor.
Aneka Manfaat Ikan Patin Yang
Kaya Akan Omega-3
via 21food.com
Berdasarkan
penelitian, ikan patin memiliki kandungan gizi yang tinggi. Manfaat ikan patin
karenanya sangat banyak. Ikan yang dagingnya sangat lembut ini kaya akan dua
asam lemak esensial DHA dan EPA.
Asam
lemak esensial ini dikenal dengan Omega-3, yang sangat baik untuk kesehatan
tubuh dan otak. Omega-3 dipercaya mendukung kecerdasan anak dan memperkuat
system kekebalan tubuh. Kadar DHa di dalam ikan patin mencapai 5,45 % sedang
kadar EPA mencapai 0,78 %.
Sementara
itu, ikan patin kaya akan lemak tak jenuh yang berada diatas 50 %. Dari jumlah
tersebut, asam oleat banyak terdapat di dalam daging patin mencapai 7,43 %.
Lemak tak jenuh ini sangat baik sebagai cara pencegahan penyakit
kardiovaskular.
Tidak
hanya itu, asam lemak sangat bermanfaat menurunkan kadar kolesterol dalam darah
sehingga bisa mencegah resiko penyakit jantung koroner. Disisi lain, manfaat
ikan patin juga bisa dilihat dari kadar kolesterol pada ikan ini yang sangat
rendah.
Kandungan
protein pada ikan patin juga cukup besar, yaitu sekitar 159 gr. Protein sangat
penting bagi pertumbuhan sel-sel dalam tubuh dan menjaga tubuh tetap sehat.
Jika
anda mengkonsumsi ikan patin berikut dengan tulangnya, misalnya jika dimasak
presto, anda juga akan mendapatkan kalsium dan fosfor yang baik untuk tulang. Kekurangan
kalsium pada masa pertumbuhan bisa menghambat pertumbuhan tulang dan gigi.
Dengan
kebaikan dan kandungan gizi tinggi yang terdapat pada ikan patin, maka ikan
patin menjadi pilihan sumber protein dan gizi yang sangat bermanfaat untuk
anak-anak, ibu hamil, dan siapa saja termasuk anda.
Mengkonsumsi
ikan patin tidak hanya memberikan pengalaman kuliner yang lezat dan mantap,
juga akan memberikan anda dan keluarga anda kesehatan dan kebaikan. Manfaat
ikan patin akan semakin sempurna dengan cara pengolahan yang tepat dan sehat.
Teknik Dasar Pemberian Makanan
Ikan Patin Agar Sehat
via mnsoybean.org
Makanan
ikan patin adalah salah satu hal yang harus anda perhatikan pada budidaya ikan
patin. Pemberian pakan yang tepat dan benar berpengaruh terhadap pertumbuhan
berat, kualitas dan kesehatan ikan patin.Pemberian
pakan juga berpengaruh terhadap biaya operasional yang akan anda keluarkan
dalam budidaya ikan patin. Karena itu, manajemen pakan ikan patin harus
direncanakan secara seksama. Untuk
meningkatkan berat dan mempercepat pertumbuhan pada budidaya ikan patin,
pemberian pellet setidaknya harus diberikan sekitar 4 kali dalam sehari.
Pemberian pellet ini, sesuai dengan ukurannya, diberikan mulai benih ditebar
hingga patin telah siap dipanen. Dosis pakan per 12500 ekor tebaran adalah 50
kg/bulan.
Pada
bulan kedua pakan yang disediakan adalah 150 kg, sementara pada bulan ketiga
300 kg. Setelah itu anda bisa mengurangi pellet dan menambahkan pakan
alternative untuk menekan biaya. Makanan
ikan patin sebagai alternative pellet pabrikan ada dua jenis. Pertama adalah
pakan yang bisa dikonsumsi langsung seperti sisa makanan, limbah roti atau
biscuit, ikan rucah dan sebagainya. Pemberian pakan jenis ini diberikan pada
bulan keempat. Namun
walaupun bisa diberikan secara langsung, ada hal syarat yang harus anda
perhatikan yaitu pada ikan rucah singkirkan duri atau tulangnya terlebih dahulu.
Pada makanan sisa, pastikan tidak pedas atau asam.
Jenis
pakan yang kedua adalah pakan yang anda buat sendiri, menjadi seperti pellet
pabrikan. Bahan-bahan untuk pellet homemade ini mudah dan murah. Misalnya, ikan
asin, bekatul, dedak halus, ampas singkong, ampas tahu dan daun papaya. Anda
bisa menggunakan mesin pencacah atau menumbuk secara manual. Anda juga bisa
memanfaatkan gilingan daging jika punya. Sebelum diberikan pada patin, adonan
dari bahan diatas harus dijemur terlebih dahulu untuk menghilangkan kadar air. Makanan
ikan patin diatas bisa anda buat sekaligus dalam jumlah banyak sebagai cadangan
makanan selama beberapa bulan. Asalkan tingkat kekeringannya sempurna dan
penyimpanannya baik pellet tidak akan cepat rusak.
Jangan
ragu tentang kandungan gizinya, karena bahan-bahan seperti ampas tahu, ampas
singkong, bekatul maupun ikan asin sangat baik dan kaya akan gizi. Pelet
bikinan sendiri juga tentunya akan disukai oleh ikan patin yang anda
budidayakan.
Jenis
pakan tambahan alternative mana yang akan anda pilih tentu disesuaikan dengan
kemampuan dan lokasi anda. Apabila anda tinggal di wilayah yang mudah untuk
mendapatkan bahan-bahan makanan sisa tentu harus dimanfaatkan. Demikian
juga jika anda dekat dengan lokasi limbah ampas tahu dan sebagainya. Jika anda
bisa membuat makanan ikan patin sendiri tentu akan sangat menghemat biaya
budidaya ikan patin.
Budidaya Ikan Patin Kolam
Terpal Hemat dan Gampang
via pinterest.com
Budidaya
ikan menggunakan kolam terpal sudah popular diterapkan terutama pada jenis ikan
lele. Lele kolam terpal bahkan menjadi andalan program di beberapa wilayah. Namun,
tahukah anda jika kolam terpal juga bisa diterapkan untuk budidaya ikan patin?
Secara prinsip, penggunaan kolam terpal untuk patin maupun ikan lele sama saja.
Artinya, anda pun kini bisa mencoba budidaya kolam terpal yang mudah, hemat
biaya dan sederhana tersebut.
Cara
budidaya ikan patin menggunakan kolam terpal memiliki beberapa keunggulan,
yaitu;
1. Hemat Biaya
Biaya
yang dibutuhkan untuk membangun kolam, baik kolam tanah, kolam semi permanen
maupun permanen tidak sedikit. Jika
anda menggunakan terpal, maka tentu biayanya bisa ditekan lebih banyak. Anda
cukup membeli terpal secukupnya sesuai ukuran kolam yang akan anda buat,
beberapa batang bamboo untuk pagar, tali dan selang air.
2. Mudah
Pembuatannya
Kolam
terpal lebih mudah pembuatannya. Anda bisa menyesuaikan dengan pekarangan yang
anda miliki. Cukup
menyiapkan bambu sebagai pagar keliling kolam, lalu letakkan terpal hingga
membentuk kolam. Ikat keempat sisinya agar kolam tidak tumpah atau terlipat
saat diisi air. Terpal yang digunakan pilih dari terpal yang cukup kuat dan
tebal.
3. Praktis
Kolam
terpal memang tidak tahan lama, namun cukup tahan untuk beberapa kali musim
panen. Asalkan perawatannya baik dan menghindari resiko kebocoran dengan tidak
menggunakan peralatan yang tajam disekitar kolam. Kolam
terpal mudah diganti, mudah dibersihkan dan gampang perawatannya. Selain itu
juga fleksibel. Anda bisa menambah kolam kapan pun anda mau sejauh masih
terdapat ruang.
Nah,
keunggulan diatas menarik bukan? Kini anda bisa mewujudkan hobi dan bisnis anda
dalam budidaya ikan patin rumahan yang murah dan gampang. Anda tidak perlu lagi
membeli ikan kegemaran anda di pasar, cukup memelihara di rumah dalam kolam
terpal yang sederhana.
Tetapi,
ketika anda menggunakan kolam terpal, ada beberapa hal yang harus anda perhatikan
agar ikan tetap sehat dan kolam anda awet tak gampang rusak, yaitu;
1. Setelah kolam
terpal jadi dan diisi dengan air jangan buru-buru memasukan ikan patin anda ke
dalamnya. Tunggulah setidaknya selama 1-2 minggu sampai PH airnya tidak asam.
Air sumur atau air PAM mungkin mengandung keasaman yang kurang baik untuk ikan.
Hal ini juga untuk menghindari racun yang mungkin masih menempel pada terpal.
2. Selain itu,
isilah air secara bertahap, jangan langsung penuh. Anda bisa memulainya dari
setinggi 20 cm sampai kira-kira setengah terpal. Hal ini juga penting untuk
mengecek apabila anda kebocoran atau desain yang kurang pas posisinya.
3. Setelah diisi
dengan benih ikan, pastikan untuk menjaga kolam tetap bersih tidak berlumpur.
Patin tidak seperti lele yang menyukai kolam berlumpur atau keruh. Jadi
sebaiknya anda rutin mengganti air agar ikan patin anda sehat.
4. Berikan pakan
secukupnya sesuai kebutuhannya dan dengan cara yang tepat. Pemberian pakan yang
berlebihan akan membuat kolam cepat kotor. Kadar protein dari pellet yang tidak
termakan habis juga mengurangi kualitas air.
5. Sering-seringlah
mengecek kondisi terpal apabila air membludak saat hujan, atau kemungkinan
bocor dan rusak. Jika anda tidak rutin mengawasi kolam terpal anda, hal-hal
yang buruk seperti kolam rusak dan sebagainya akan sulit dihindari.
6. Pastikan saluran
pengairan yang mudah dan baik. Terutama jika anda membuat kolam di lingkungan
perkampungan. Anda harus membuat system pembuangan air yang memadai agar tidak
mengganggu tetangga.
Anda
bisa membuat beberapa kolam untuk pembibitan, pembesaran, pemijahan dan
sebagainya dengan kolam terpal. Bedanya hanya ukuran sesuai tingkat kebutuhan
anda.
Namun
jika anda baru pemula, ada baiknya anda mencoba dulu budidaya ikan patin dengan
system pembesaran. Anda bisa membeli bibit patin untuk dibesarkan. Sambil
melihat peluang dan kondisi lingkungan sekitar apakah cocok atau sesuai untuk
budidaya patin.
Budidaya Ikan Patin Dengan
Kolam Tembok Beton Awet dan Tahan Lama
via pinterest.com
anda
dapat melakukan budidaya ikan dengan menggunakan kolam tembok beton yang
permanen dan tahan lama. Biaya investasi kolam dengan cara ini tergolong cukup
tinggi. Karena itu, sebaiknya dilakukan untuk anda yang telah mencoba kolam
terpal dan berhasil.
Meskipun
memiliki biaya yang lebih besar di awal, namun kolam tembok akan lebih tahan
lama hingga bisa dikatakan cukup baik untuk investasi bisnis jangka panjang.
Ada
dua tipe kolam tembok beton yang dapat anda gunakan sebagai referensi membuat
kolam. Tipe yang pertama adalah tipe kolam gali seperti kolam ikan pada
umumnya.
Tipe
yang kedua adalah tipe kolam permukaan yang dibuat diatas tanah tanpa melakukan
penggalian kolam. Kedua tipe ini memiliki keunggulan masing-masing sesuai
dengan lokasi dibangunnya kolam.
Untuk
memilih kolam yang tepat sesuai kebutuhan, berikut sedikit ulasan yang mungkin
dapat dijadikan referensi.
1. Kolam Tembok
Beton Tipe Tanam atau Gali
Kolam
tipe tanam atau gali biasanya dibangun menyesuaikan sumber air yang digunakan.
Tipe ini dibangun apabila menggunakan sumber air dari sungai yang letaknya
lebih rendah dari permukaan lahan. Karena
itu, penggalian diusahakan pada musim kemarau saat air sungai surut. Hal ini
dilakukan agar batas air minimal untuk budidaya dapat terpenuhi. Selain itu,
saat musim kemarau anda tidak perlu menyedot air dengan menggunakan pompa air
mekanik.
2. Kolam Tembok
Beton Tipe Permukaan
Tipe
ini biasanya dibangun pada areal lahan cadas berbatu atau lahan pekarangan yang
telah dikeraskan. Hal itu terjadi karena akan lebih memakan biaya tinggi bila
harus menggali lahan. Sumber air yang dapat digunakan adalah air sumur baik
sumur bor maupun sumur gali. Tidak
disarankan menggunakan air PAM, terutama didaerah perkotaan karena kandungan
bahan kimia yang tinggi. Namun bila terpaksa digunakan anda bisa menetralisir
air agar terbebas dari bahan kimia pembersih air. Keuntungan
menggunakan kolam tembok beton adalah system pengairan yang mudah diatur antara
air masuk dan air keluar. Hal tersebut akan memudahkan anda menguras air dan
membuang air kolam pada saat panen. Endapan
lumpur yang tidak disukai oleh ikan patin pun dapat anda deteksi dan buang
dengan mudah. Dan karena konstruksi yang kuat, maka kemungkinan gagal panen
karena kolam jebol dapat dinetralisir dengan maksimal. Karena
sifatnya yang permanen, kolam tembok beton harus menggunakan desain dan
perhitungan yang mantap dan sesuai kebutuhan. Hal itu dilakukan agar terdapat
kesesuaian antara investasi dan hasil yang akan diperoleh. Untuk membangun
konstruksi kolam tembok beton, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Berikut
ini beberapa ulasan mengenai konstruksi ideal yang bisa anda jadikan acuan
membangun kolam ikan patin.
1. Kedalaman Kolam
Ke
dalam ideal untuk kolam ikan patin dengan masa panen 5 bulan adalah 1 hingga
1,5m. Karena itu usahakan membangun dengan kedalaman lebih dari 1m. Kolam
yang kurang dalam akan cenderung membuat ikan cepat stres sehingga mengganggu
pertumbuhan ikan patin. Terutama untuk kolam yang dibangun dengan tipe
permukaan. Untuk menghindari ikan melompat dan air kotor karena dahan masuk ke
kolam, anda bisa menggunakan jaring atau paranet.
2. Luas Kolam
Salah
satu cara agar ikan patin dapat berkembang dengan baik adalah populasi yang
ideal. Populasi yang pas untuk ikan patin agar bisa tumbuh dengan baik adalah
25 ekor per 1 meter kubik. Apabila
anda memiliki kolam dengan ukuran 10 x 10x1 atau 100 m3,maka anda dapat
memelihara ikan patin sebanyak 25x100 atau 2.500 ekor bibit ikan. Menambah
bibit dengan kapasitas berlebih tidak akan meningkatkan hasil panen ikan yang
anda lakukan.
3. Saluran Air
Sirkulasi
air salam budidaya ikan patin sangat penting karena ikan patin cocok hidup di
air yang cukup jernih dan tanpa endapan. Karena itu, pembuatan saluran buangan
harus dilakukan dengan baik. Anda
bisa membuat dua saluran pembuangan air dalam satu kolam tembok beton. Yang
pertama digunakan untuk menguras air dan membuang endapan. Yang kedua digunakan
untuk membuang kelebihan air apabila terjadi hujan lebat. Untuk
pengairan pada kolam tembok beton sebaiknya dilakukan secara bertahap sesuai dengan
perkembangan ikan patin. Pada awal memasukan bibit ikan yang masih kecil, kolam
cukup digenangi setinggi 30-40 cm. Kemudian
anda bisa menaikkan level air 10 cm per dua minggu hingga mencapai batas
optimal antara 100 cm hingga 150 cm. Hal ini dilakukan agar ikan tidak terlalu
banyak menghabiskan tenaga untuk mengambil oksigen di permukaan air.
Analisis Bisnis Usaha Budidaya
Pembesaran Ikan Patin
via pinterest.com
Budidaya
ikan patin pembesaran sangat pas bagi anda yang belum terlalu mahir dalam
melakukan budidaya ikan. Bibit yang digunakan sebaiknya menggunakan bibit yang
sudah cukup besar berukuran 3 inch.
Hal
ini dilakukan karena bibit ukuran ini sudah memiliki daya tahan yang bagus
hingga kemungkinan hidup akan tinggi. Dengan memilih bibit yang baik maka akan
memiliki prospek keuntungan yang baik.
Selain
bibit, pemberian pakan juga akan berpengaruh pada daya tahan dan pertumbuhan
ikan. Untuk pembesaran ikan patin bulan pertama akan membutuhkan pakan khusus
(pelet) dengan ukuran yang lebih kecil dan memiliki harga yang lebih tinggi.
Untuk
bulan berikutnya hingga panen, dapat menggunakan pellet apung yang bisa dibeli
di toko atau pasar. Agar biaya pakan stabil, anda bisa menambahkan pakan
alternative yang mudah di dapatkan di daerah anda.
Agar
gambaran biaya bisa lebih jelas, mari kita lakukan estimasi biaya untuk modal
dan hasil budidaya ikan patin. Analisis yang akan dilakukan adalah analisis
usaha dengan kolam berukuran 10 m x 10 m dengan kedalaman air 125 cm.
Biaya
atau pengeluaran yang akan kita hitung adalah biaya untuk pembesaran ikan patin
dengan usia panen 5 bulan. Pada usia tersebut, perkiraan bobot ikan per ekor
dapat mencapai 300 gram.
Bibit
yang digunakan sebesar Bibit ikan 3 inch dengan harga Rp 500 per ekornya.
Dengan kebutuhan bibit sebanyak 2.500 ekor, maka total biaya untuk membeli
bibit sebesar Rp.1.250.000.
Pakan
ikan bulan pertama adalah pelet apung berukuran kecil dengan harga Rp.12.500
per kilogram. Untuk bulan pertama hanya membutuhkan pakan sebanyak 10 kg, maka
biaya pakan untuk bulan pertama mencapai Rp.125.000.
Pada
bulan kedua, ukuran ikan menjadi lebih besar hingga membutuhkan makanan lebih
banyak. Pakan untuk bulan kedua berupa pelet dengan ukuran sedang memiliki
harga Rp.6000 per kilogram.
Pada
bulan kedua ini juga membutuhkan pelet sebanyak 30 kg hingga akan memakan biaya
sebesar Rp.180.000. Pada bulan kedua ukuran ikan belum cukup untuk diberikan
makanan alternatif, karena itu hingga bulan ketiga selalu gunakan pelet ikan.
Pakan
ikan bulan ketiga membutuhkan 60 kg pelet apung dengan harga per kilogram
Rp.6.000, maka keseluruhan biaya untuk bulan ketiga adalah Rp.360.000. Semakin
besar ukuran ikan akan semakin membutuhkan banyak makanan.
Mulai
bulan keempat, cobalah secara bertahap berikan makanan alternatif pengganti
pelet hingga biaya pakan ikan pada bulan keempat dan kelima stabil pada kisaran
Rp.360.000.
Total
pengeluaran untuk biaya pembelian bibit dan pakan ikan selama 5 bulan adalah Rp.2.635.000.
Biaya tersebut belum termasuk biaya lain-lain yang bisa dimasukkan ke dalam
pengeluaran.
Selain
biaya untuk bibit dan pakan, anda bisa memasukan biaya sewa lahan, pembuatan
kolam, pengisian air, transportasi, biaya obat, dan biaya lainnya bisa dirasa
perlu. Besaran total biaya akan mengurangi keuntungan bersih yang anda
dapatkan.
Setelah
5 bulan dan bobot ikan mencapai 300 gram, anda biasa panen dengan perhitungan
sebagai berikut. Panen keseluruhan 2.500 ekor dengan berat per ekor 300 gram,
maka total berat panen diperkirakan mencapai 750.000 gram atau 750 kg.
Untuk
penyusutan bibit yang mati, kita akan menganggap panen sebanyak 700 kg saja.
Dengan asumsi harga pasar ikan sebesar Rp.13.000 per kilogram maka total harga
mencapai Rp.9.100.000.
Keuntungan
berupa total penjualan dikurangi total biaya sebesar Rp.6.465.000. Apabila anda
melakukan budidaya ikan patin untuk mendapatkan hasil yang besar, maka anda
akan memerlukan skala budidaya yang lebih besar lagi.
Sumber : https://www.lalaukan.com
sumber : https://kkp.go.id/djpdspkp/cari/engine/budidaya_patin
Situs Judi Poker Online Terpercaya 2020 Server Pkv – Bermain Poker Online Pkv Sama Dengan Anda Bermain Poker Texas Holdem. Permainan judi online poker merupakan salah satu jenis permainan yang tidak ada matinya.
BalasHapusSemakin lama permainan poker online semakin banyak peminat. Tidak hanya dari kalangan muda saja, tetapi sampai lanjut usia juga masih banyak yang hobi bermain poker online. Dalam permainan kartu poker online banyak keseruan dan kenikmatan tersendiri yang menjadi daya tarik dari games kartu poker.
Pendaftaran Hubungi Kontak Resmi Kami Dibawah ini (Online 24 Jam Setiap Hari) :
» Nomor WhatsApp : 0812–2222–995
» ID Telegram : @bolavitacc
» ID Wechat : Bolavita
» ID Line : cs_bolavita