Rabu, 10 Januari 2018

Peran Penyuluh Perikanan dalam Pengembangan Sektor Perikanan di Kabupaten Sampang



PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN SEKTOR PERIKANAN di KABUPATEN SAMPANG


Penyuluhan merupakan suatu proses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan yang disuluh agar terbangun proses perubahan perilaku. Dengan kata lain kegiatan penyuluhan tidak terhenti pada penyebarluasan informasi, dan memberikan penerangan. Akan tetapi, merupakan proses yang dilakukan secara terus menerus, sekuat tenaga dan pikiran, memakan waktu dan melelahkan, sampai terjadinya perubahan perilaku yang ditunjukkan oleh penerima manfaat penyuluhan yang menjadi client penyuluhan (Rohman, 2008). 

Tujuan penyuluhan perikanan adalah berubahnya secara positif perilaku pelaku utama dan pelaku usaha perikanan yang mencakup perubahan dalam hal pengetahuan atau hal yang diketahui, perubahan dalam keterampilan atau kebiasaan dalam melakukan sesuatu dan perubahan dalam sikap dan mental kearah yang lebih baik dengan tujuan akhir penyuluhan adalah kesejahteraan hidup yang lebih baik.

Potensi perikanan yang ada di wilayah Kabupaten Sampang, meliputi Perikanan Tangkap, Perikanan Budidaya baik air tawar ataupun air payau, Garam Rakyat, Wisata Bahari, dan pengembangan kawasan industri perikanan terpadu. 
Pembinaan di lapang terhadap pelaku usaha dan pelaku utama perikanan dilakukan dengan metode penyuluhan, pendampingan kelompok dan demontrasi cara. Untuk pelaku utama di bidang tangkap Kegiatan pembinaan yang dilakukan meliputi penyuluhan mengenai alat tangkap dan alat bantu penangkapan yang outputnya berupa peningkatan produksi perikanan dari sektor perikanan tangkap dan tujuan ahirnya adalah meningkatnya kesejahteraan pelaku utama perikanan tangkap.


Pembinaan pada pelaku utama pembudidaya adalah dengan melakukan pendampingan kelompok pembudidaya ikan dan penyuluhan kepada pembudidaya ikan mengenai teknis budidaya ikan dengan output berupapeningkatan produksi dari sector perikanan budidaya dan tujuaannya adalah peningkatan kesejahteraan para pelaku utama budidaya ikan.



Pembinaan pada pengolah dan pemasar hasil perikanan dilakukan dengan cara pendampingan terhadap kelompok pengolah dan pemasar hasil perikanan dengan tujuan ahir berupa peningkatan kesejahteraan pengolah dan pemasar hasil perikanan.


Dalam prakteknya, Selain berdasarkan kepada rencana kerja yang sudah dibuat, kegiatan penyuluhan biasanya juga disesuaikan dengan kebutuhan para pelaku utama dan pelaku usaha perikanan.serta disesuaikan dengan kondisi dan situasi tertentu yang bersifat penting. Kendala yang dihadapi di lapangan pada saat melakukan penyuluhan diantaranya adalah masih apatisnya para pelaku utuama dan pelaku usaha dalam mengikuti kegiatan penyuluhan. Salah satu penyebab kurangnya minat para pelaku utama untuk mengikuti penyuluhan adalah pemikiran negatif yang menganggap kegiatan penyuluhan hanya menghabiskan waktu. Para pelaku utama dan pelau usaha menganggap bahwa metode dan cara yang mereka lakukan sudah memberikan hasil yang memuaskan. Sehingga mereka menganggap informasi yang diberikan penyuluh merupakan hal yang tidak penting dan tidak memberi dampak besar terhadap kegiatan yang mereka jalankan. Metode dan cara-cara yang telah digunakan sejak lama dan turun menurun ini tidak mudah untuk diubah atau ditambah dengan inovasi-inovasi yang dibawa oleh penyuluh. 


Berkaitan dengan hal tersebut tentunya perlu kita lakukan pembinaan secara berkesinambungan untuk penyampaian inovasi baru bagi pelaku utama dan keluarganya dengan sistem penyuluhan partisipatif yaitu seluruh rangkaian pengembangan kemampuan, pengetahuan, keterampilan serta sikap pelaku utama dan pelaku usaha melalui penyuluhan. Sedangkan penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mampu dan mau menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, pendapatan dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Penyuluhan dilaksanakan oleh penyuluh PNS maupun Penyuluh Perikanan Bantu, dalam hal ini penyuluh berperan ; 


1. sebagai motivator dalam menggerakkan pelaku utama untuk berusaha agar lebih maju dan berkembang ; 

2.  sebagai fasilitator penghubung antara pelaku utama dengan instansi pemerintah, sumber teknologi, sumber permodalan dan pasar.

Disamping itu penyuluh sebagai mitra pendamping pelaku utama dalam berusaha dan mengupayakan pemecahan masalah yang dihadapi pelaku utama baik masalah teknis maupun masalah non teknis. Adapun dampak yang ditimbulkan dari kegiatan penyuluhan perikanan antara lain; 

1. meningkatnya penguasaan teknologi perikanan pada pelaku utama, 

2. meningkatnya kemandirian pada pelaku utama, 

3. meningkatnya kreativitas kelompok pelaku utama untuk lebih aktif mencari inovasi teknologi dan informasi pasar, 

4. meningkatnya peran pelaku utama untuk mengakses permodalan dari lembaga keuangan, 

5. serta meningkatnya kesadaran pelaku utama terhadap pelestarian lingkungan hidup.

Untuk mencapai tujuan pembangunan kelautan dan perikanan, maka pengembangan sumberdaya manusia merupakan faktor kunci yang harus kita perhatikan salah satu upaya dalam mewujudkan hal tersebut adalah melalui reformasi dan revitalisasi sistem penyuluhan perikanan yang komprehensif untuk mengakselerasi perubahan perilaku baik pengetahuan,sikap dan keterampilan ke arah yang lebih baik, khususnya pada pembudidaya ikan, nelayan, pengolah hasil perikanan serta masyarakat perikanan lainnya.

Dalam rangka mengembangkan dan meyiapkan tenaga penyuluh yang profesional perlu memperhatikan beberapa hal yaitu : 

1.  penyuluh perikanan harus ahli dan terampil dan spesialis bidangnya (tidak polivalen);

2. penyuluh harus ditempatkan diwilayah kerja yang dominan dan potensial bagi pengembangan usaha perikanan; 

3) melaksanakan tugas pokok advokasi dan pendampingan untuk pengembangan usaha perikanan.

Profesionalisme dan kemandirian penyuluh perikanan tidak terlepas dari sistem, kelembagaan dan dukungan fasilitas pemerintah, baik pusat, provinsi maupun kabupaten/kota. Untuk penerapan nilai-nilai organisasi secara konsisten untuk mendukung tercapainya program kerja penyuluhan secara menyeluruh. Secara faktual pembangunan perikanan pada saat ini masih menghadapi persoalan yang berhubungan dengan tranformasi pola pikir kepada masyarakat pelaku utama, untuk mau mengubah prinsip-prinsip yang cenderung subsistem kepada sikap adaptif untuk menerapkan managemen usaha, teknologi budaya ramah lingkungan, pengembangan kelembagaan, pengolahan hasil yang bernilai ekonomis tinggi, serta sistem pemasaran yang lebih baik dan benar. Perilaku dan sikap mental inilah yang harus dimilki terlebih dahulu oleh penyuluh sebagai modal untuk melaksanakan penyuluhan agar pelaku utama dan pelaku usaha mau dan mampu berubah.






ditulis oleh : Ahmad Furkon, S.Pi





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Informasi Cuaca Maritim Untuk Nelayan

INFORMASI   CUACA   MARITIM   UNTUK   NELAYAN   TANGKAP Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau seluruh nelayan ...